Minggu, 02 September 2012

5 Raksasa Cyber yang Drop Out Kuliah

Aturan umum mengatakan seorang anak harus bisa sekolah tinggi, minimal sarjana, agar tidak menyesal di hari tua. Kebanyakan orang tua menerapkan aturan tersebut. Namun ada juga orang tua yang mendidik anaknya bahwa kesuksesan tidak berpatok pada pendidikan formal. Mereka seringkali menanamkan ajaran-ajaran mencari uang sejak dini. Ada pula orang-orang sukses yang awalnya pengambil resiko, memiliki visi kuat dan total dalam mengambil keputusan. Entah kebetulan atau tidak, tipikal manusia seperti ini banyak ditemukan dalam dunia teknologi informasi mutakhir. Mereka pun mengambil resiko mengorbankan kuliahnya untuk menggenggam dunia. Dengan momentum ulang tahun pendiri facebook, Mark Zuckerberg, pada hari ini, vdfcrozzer.blogspot.com merangkum lima tokoh sukses di dunia IT yang pernah drop out kuliah.

1. Mark Elliot Zuckerberg

Pendiri facebook ini berani mengorbankan kuliahnya, bahkan memutuskan dropoutdari bangku kuliahnya di Jurusan Psikologi Universitas Harvard, Amerika Serikat pada bulan Mei 2004. Keputusan ini berselang tiga bulan saja ketika dia banyak menuai respons positif telah meluncurkan Facebook pada bulan Februari 2004 dari kamar asramanya di Harvard, bersama tiga sahabatnya, Dustin Mozkovitz, Chris Hughes, dan Eduardo Saverin.



Alhasil, tahun 2008, Forbes, majalah bisnis terkemuka dunia, memasukkan Facebook ke daftar salah satu perusahaan terkaya dengan penghasilan bersih 1,5 miliar dolar AS/Rp. 13,5 triliun. Tahun 2012, Mark menjadi “Person of the Year” di majalah Time. Terakhir, 1 Februari 2012, dokumen penawaran umum saham perdana Facebook dinilai pasar modal 5 miliar dolar atau Rp. 33 triliun!

Motivasinya meninggalkan kampus adalah untuk menyajikan media pemersatu pertemanan dan seluruh media hiburan di masa depan.



2. Michael Saul Dell

Selain Mark, mereka yang dropout dan berkontribusi besar bagi perkembangan dunia adalah pendiri perusahaan komputer bernama PCs Limited yang kini lebih dikenal dengan nama Dell. Dia memutuskan keluar dari Universitas Texas di Austin, Amerika Serikat, untuk menjalankan usahanya itu pada tahun 1984 berbekal 1000 dolar atau 9 juta saja.



Selang delapan tahun, tepatnya tahun 1992, di umur 27, Dell menjadi CEO (Pejabat Eksekutif Tinggi) termuda di mana perusahaannya masuk daftar 500 perusahaan top di majalah Fortune. Pada kuarter 2001, Dell Inc. mencapai saham pasar dunia 12,8 persen, melewati Compaq untuk menjadi pembuat PC terbesar dunia.



3. Steve Jobs

Inovator terkeren abad 21 ini tercatat hanya menghadiri perkuliahan selama satu semester di Reed College, Portland, Oregon. Ia lantas meneruskan keinginannya bergelut di bidang teknologi dengan menghadiri pertemuan Homebrew Computer Club (grup pengguna komputer) pada musim gugur 1974. Lalu, pria kelahiran Amerika 24 Februari 1955 ini menjadi teknisi di Atari, perusahaan game. Dan pada tahun 1976, Steve bersama sobatnya Steve Wozniak mendirikan Apple yang didanai manajer senior pemasaran produk Intel, A.C. “Mike” Makkula Jr.



Meski sudah tiada, mendengar nama Jobs selau identik dengan Apple dan produk-produknya yang terkenal seperti Apple II, Macintosh, iMac, Macbook, iPod, iPad, iPhone, penyunting video Final Cut Pro, penyunting suara Logic Pro, dan pemutar lagu iTunes.



4. Bill Gates

Harvard Crimson memanggilnya “dropout paling sukses di Harvard” — yang lainnya menyebutnya “kaya tanpa masuk akal”. Lebih dari satu dekade, Bill Gates telah menjadi salah satu orang paling kaya. Anak laki-laki dari seorang guru dan pengacara, Gates masuk ke Harvard pada musim gugur thaun 1973, dan drop out dua tahun kemudian untuk mendirikan Microsoft dengan teman masa kanak-kanaknya, Paul Allen. Tahun 2007, lebih dari tiga puluh tahun setelah meninggalkan Harvard, mitra pendiri Microsoft ini akhirnya menerima gelarnya (gelar doktor kehormatan) dari alma maternya. Pada upacara pemberian ijazah, Gates berkata, “Saya adalah pengaruh tidak baik. Itulah mengapa saya diundang untuk berbicara saat kelulusan kalian. Jika saya berbicara saat awal kuliah kalian, mungkin lebih sedikit orang yang akan hadir saat ini.”




5. Arief Widhiyasa

Di tanah air, kisah sukses sejenis dicetak Arief Widhiyasa, pemuda 24 tahun asal Bandung pendiri Agate Studio yang sudah mendunia. Dia memutuskan meninggalkan kuliahnya yang tinggal skripsi di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB. Agate telah menghasilkan 100 game baik untuk personal komputer dan perangkat mobile. Pendiri Agate berjumlah 16 orang dan setelah dua tahun berdiri, Agate Studio telah memiliki 60 orang karyawan.



Saat ini, Agate diprediksi mendapatkan penghasilan kira-kira 1 milyar per tahun. Arief sendiri mengaku memang memiliki mimpi membuat game sendiri dari kecil.

Kita selalu berkeyakinan bahwa dropout bukan pilihan terbaik. Pendidikan harus dituntaskan, apa pun kendalanya. Namun jika kebutuhan yang harus ditemui, pantang menyerah. Total saja dalam bidang yang disukai, sukses bisa menyertai! (**)



Sumber: pikiran rakyat, Time, kompas.com, uniknya.com, Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...